top of page
  • Instagram - Black Circle
  • YouTube - Black Circle

MARI JADIKAN RAMADHAN SEBAGAI MOMENTUM KESHALEHAN DIGITAL

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْألْفِ شَهْرٍ

Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, ( HR.Ahmad)


Ramadhan, bulan suci dalam agama Islam, bukan hanya sekadar waktu untuk menahan lapar dan haus. Lebih dari itu, Ramadhan adalah momentum spiritual yang mempersiapkan umat Islam untuk meningkatkan kesalehan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, dalam era digital seperti sekarang, di mana teknologi mempengaruhi setiap aspek kehidupan, termasuk spiritualitas, Ramadhan menjadi kesempatan yang unik untuk merenungkan bagaimana teknologi digital dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kesalehan.


Ketahuilah dalam era digital, kesalehan tidak hanya berdampak pada ritual keagamaan, tetapi juga pada perilaku online dan interaksi di dunia maya. Oleh karena itu, Ramadhan sebagai momentum kesalehan digital menawarkan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungkan bagaimana teknologi dapat digunakan secara positif dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.


Teknologi digital telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Dari perangkat pintar hingga media sosial, teknologi memengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita. Namun, seiring dengan manfaat yang diberikan, teknologi juga membawa tantangan etika yang perlu dihadapi, terutama bagi umat Islam. 


Bagaimana seharusnya seorang Muslim berinteraksi dengan teknologi digital? Apa saja prinsip-prinsip etika yang perlu dipegang?

Islam mengajarkan bahwa setiap tindakan kita, termasuk dalam penggunaan teknologi, harus dilandasi dengan niat yang baik dan dilakukan dengan cara yang benar. Dalam (QS. Al-Isra: 36) Allah SWT berfirman:


لَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔول

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya


Ayat ini menekankan pentingnya pengetahuan dan tanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan, termasuk dalam menggunakan teknologi. Kita tidak boleh menggunakan teknologi untuk tujuan yang tidak benar atau merugikan orang lain.


Rasulullah SAW juga bersabda:“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Hadits ini relevan dalam konteks penggunaan teknologi, terutama media sosial. Seorang Muslim harus berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan berkomentar di dunia maya, pastikan semua yang diucapkan atau dibagikan adalah sesuatu yang baik dan bermanfaat.


Imam Al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, menjelaskan bahwa setiap ilmu dan alat yang digunakan harus dimanfaatkan untuk kebaikan dan tidak disalahgunakan untuk kemudaratan.


Meskipun Imam Al-Ghazali hidup jauh sebelum era teknologi digital, prinsip-prinsip yang ia sampaikan tetap relevan. Teknologi digital sebagai alat harus digunakan untuk memperkuat iman dan memberikan manfaat bagi masyarakat.


Adapun Prinsip-Prinsip Etika dalam Penggunaan Teknologi Digital Menurut Islam

  1. Mengutamakan Kebenaran dan Kejujuran

    Seorang Muslim harus selalu mengutamakan kebenaran dalam setiap interaksi digital. Menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam QS. Al-Hujurat: 6, Allah SWT memerintahkan kita untuk memeriksa kebenaran berita sebelum menyebarkannya.


     يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ


    Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.


  2. Menjaga Privasi dan Kehormatan Orang Lain

    Teknologi memudahkan akses informasi, tetapi kita harus menjaga privasi dan kehormatan orang lain. Membocorkan data pribadi atau menyebarkan konten yang mempermalukan orang lain dilarang dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:


    Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak menzalimi dan tidak merendahkannya.” (HR. Muslim)


  3. Menggunakan Waktu dengan Bijak

    Teknologi sering kali membuat kita terlena dan lupa waktu. Menghabiskan waktu secara berlebihan di depan layar tanpa manfaat yang jelas adalah bentuk menyia-nyiakan nikmat waktu yang diberikan oleh Allah SWT. Ulama kontemporer sering mengingatkan bahwa waktu adalah amanah yang harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.


  4. Mempergunakan Teknologi untuk Kebaikan

    Teknologi seharusnya menjadi alat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan manfaat bagi sesama. Misalnya, menggunakan media sosial untuk menyebarkan dakwah, mengikuti kajian online, atau belajar ilmu baru yang bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda:


    "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad)


Etika dalam penggunaan teknologi digital adalah hal yang sangat penting bagi seorang Muslim. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip Islam, seperti menjaga kebenaran, menghormati privasi, bijak dalam menggunakan waktu, dan memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, seorang Muslim dapat menghadapi tantangan era digital dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam.


Oleh karena itu marilah kita jadikan Ramadhan bukan hanya menjadi waktu untuk meningkatkan kesalehan secara konvensional, tetapi juga merupakan momen yang tepat untuk memanfaatkan potensi teknologi digital dalam mendukung dan memperkaya pengalaman spiritual umat Islam.

Bình luận

Đã xếp hạng 0/5 sao.
Chưa có xếp hạng

Thêm điểm xếp hạng

© 2025 by Tim Gerakan Literasi SMK Negeri 1 Jakarta

bottom of page