Anatomi Asa Dalam Diam
- Hawa Az Zahra
- 2 Mar
- 2 menit membaca
Dalam Sunyi yang tak terucap, aku masih merangkulmu dalam tiap detak jantung yang berdetak untukmu
Dia nggak pernah berhenti mencintai. Tapi cinta itu sekarang tumbuh dalam senyap, seperti doa yang dipanjatkan tanpa suara. Bukan karena rasa itu pudar, tapi karena kadang cinta butuh ruang untuk diam, untuk bertahan tanpa harus selalu terlihat.
Setiap langkahnya, setiap hela napasnya, ia masih membawa nama itu di relung hatinya. Bukan untuk dipertontonkan, bukan untuk dirayakan, melainkan untuk dijaga. Cinta yang tak menuntut, tak meminta, hanya ada.
Seringkali, ia ingin berteriak, mengulang semua kata yang dulu diucapkan dengan penuh keyakinan. Namun ia sadar, dunia tak selalu memberi kesempatan kedua untuk cerita yang sama. Maka, ia memilih mencintai dari kejauhan, dalam diam yang hanya ia dan semesta yang tahu.
Cinta itu tak hilang; ia hanya berubah bentuk. Dari api yang menyala menjadi bara yang tetap hangat meski tak terlihat.
Dalam keheningan itu, ia menemukan kedamaian. Mencintai tanpa harus memiliki, merindukan tanpa harus mengungkapkan. Karena baginya, cinta sejati adalah tentang memberi tanpa berharap kembali, tentang merelakan tanpa merasa kehilangan.
Ia menyadari bahwa cinta dalam diam adalah bentuk cinta yang paling murni. Tak terikat oleh kata-kata, tak terbelenggu oleh harapan. Hanya ada perasaan tulus yang mengalir, seperti sungai yang setia mengalir menuju lautan, meski tak pernah tahu apakah akan bertemu atau tidak.
Dan dalam diamnya, ia berdoa agar cinta itu tetap hidup, meski hanya dalam hatinya. Karena ia tahu, mencintai dalam diam adalah caranya menjaga keindahan perasaan itu, tanpa harus merusaknya dengan kenyataan yang mungkin tak seindah harapannya.
Ia memilih jalan sunyi ini, bukan karena takut atau ragu, tetapi karena ia menghormati cinta itu sendiri. Memberinya ruang untuk bernafas, untuk tumbuh, tanpa tekanan atau paksaan. Dan meski tak ada yang tahu, ia bahagia dengan pilihannya.
Karena dalam diam, ia menemukan makna cinta yang sesungguhnya. Cinta yang bebas, yang tak terikat oleh apapun, yang hanya ada untuk memberi cahaya dalam hidupnya, meski hanya seberkas sinar di tengah kegelapan.
Dan dengan itu, ia melangkah maju, membawa cintanya dalam diam, sebagai kekuatan yang tak terlihat, namun selalu ada di setiap detak jantung dan hembusan napasnya.
Karena ia tahu, cinta dalam diam adalah anugerah yang tak ternilai, yang akan selalu menjadi bagian dari dirinya, selamanya.
Kommentare